Ada banyak sekali ragam mainan bagi anak yang bisa mendidik baik fisik, intelektual maupun psikologi mereka. Kita kita tinggal di desa mungkin tidak terlalu sulit untuk menyebut satu demi satu contoh permainan anak yang ramah. Ini karena di desa permainan yang ramah bagi anak disengaja agar aman dan mendidik. Entah kenapa padahal permainan itu ya sudah turun temurun. Siapa yang menciptakan secara canggih permainan ini?
Misalnya saja petak umpet. Dimainkan secara berjamaah dengan beberapa orang. Lalu seorang yang menjadi kucing diminta untuk mencari orang lain yang sedang mengumpet. Di sini anak banyak dilatih tentang kesabaran, ketenangan, kejujuran dan kecermatan sekaligus. Mereka menginternalisasi nilai itu ke dalam dirinya dan mengaktualisasikan nilai-nilai itu di dalam kehidupan sosial.
Permainan ramah anak ini jelas sekali merupakan permainan mendidik dan aman. Karena tidak akan beresiko menimbulkan cidera fisik serius dan mendidik karena mengandung segudang kebaikan bagi psikologi anak.
Dalam dunia psikologi permainan semacam ini jelas baik bagi perkembangan anak karena mereka sedang mematangkan proses menjadi dewasa. Secara sosiologi permainan itu jelas mendidik anak agar mereka peka terhadap lingkungan. Dan juga perhatian pada anak-anak lainnya.
Di kota memang sulit sekali mencari permainan yang bersahabat bagi anak-anak. Bahkan saking sulitnya tak jarang anak-anak bermain dengan cara yang sangat berbahaya hingga menimbulkan cedera. Pernah suatu ketika diberitakan seorang anak tewas karena terjebak di dalam mobil rosok yang sudah lama tak terpakai. Mereka konon sedang bermain petak umpet. Tapi nahasnya mereka justeru terjebak dan kehabisan oksigen. Mereka meninggal setelah ditemukan tergeletak oleh warga.
Ini hanya sebagian kecil contoh saja betapa mahal harga sebuah permainan di kota. Nah karena itu kita perlu sadar betapa penting sekali memikirkan agar anak-anak bisa mendapat tempat dan waktu bermain yang sesuai dengan mereka.
Sebenarnya saat ini sudah dikembangkan model kawasan ramah anak di kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, atau Tangerang. Mereka menyediakan arena bermain anak yang didesain ramah. Misalnya dengan cara menyediakan playground. Nah ini patut dicontoh karena permainan ini sudah steril dan ditempatkan di tempat tertentu sehingga aman.
Ke depan besar harapan bagi kita agar pemerintah serius memikirkan anak-anak ini. Juga masyarakat yang sering kali abai dengan hak-hak anak.
